Suhu mesin injeksi yang terlalu rendah saat mendinginkan cetakan memang dapat menimbulkan masalah lengkungan atau penyusutan. Hal ini karena suhu cetakan merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kualitas cetakan injeksi.
Suhu cetakan yang rendah dapat mengurangi fluiditas lelehan plastik, sehingga rongga cetakan tidak terisi cukup dan meninggalkan bekas penyusutan pada benda kerja. Selain itu, suhu cetakan yang tidak mencukupi juga dapat mempengaruhi laju pendinginan dan laju penyusutan plastik di dalam cetakan. Kecepatan pendinginan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan internal yang signifikan di dalam komponen, yang dapat dilepaskan setelah pembongkaran dan menyebabkan lengkungan dan deformasi pada komponen.
Secara khusus, suhu cetakan yang rendah dapat menyebabkan masalah berikut:
Deformasi pembengkokan: Temperatur cetakan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan penyusutan plastik yang tidak merata selama proses pendinginan, terutama jika struktur bagiannya rumit dan ketebalan dindingnya tidak rata, sehingga lebih rentan terhadap deformasi pembengkokan.
Tanda penyusutan: Karena laju pendinginan yang cepat, lelehan plastik tidak mengalir dan terisi cukup pada rongga cetakan, mengakibatkan permukaan benda kerja menjadi cekung atau tidak rata.
Dampak terhadap kualitas penampilan: Jika suhu cetakan terlalu rendah, hal ini juga dapat mengurangi kilap permukaan komponen, dan bahkan menyebabkan masalah penampilan seperti noda air dan kilau yang buruk.
Untuk menghindari permasalahan tersebut, maka mesin injeksi harus menjaga suhu yang sesuai saat mendinginkan cetakan. Hal ini biasanya memerlukan pertimbangan komprehensif berdasarkan faktor-faktor seperti jenis plastik, bentuk bagian, dan ketebalan dinding, serta menentukan kisaran suhu cetakan yang optimal melalui eksperimen. Dalam produksi aktual, perlu juga dilakukan pemeriksaan rutin apakah sistem pendingin cetakan beroperasi secara normal untuk memastikan stabilitas dan keakuratan kontrol suhu cetakan.